photo
Bagikan artikel ini ke:

Mengenal Rhinoplasty: Lebih dari Sekadar Mempercantik Hidung

Penulis: Nulook Expertise
31/07/2024

Halo beauties! Kamu mungkin pernah mendengar istilah rhinoplasty, terutama jika kamu sedang mencari cara untuk memperindah bentuk hidungmu. Rhinoplasty adalah prosedur bedah yang dilakukan untuk memperbaiki bentuk hidung. Nah, artikel ini akan membahas segala hal mengenai rhinoplasty, dari apa itu rhinoplasty, jenis-jenisnya, persiapan sebelum operasi, hingga prosedurnya. Jadi, yuk kita mulai!

 

Apa Itu Rhinoplasty?

 

Rhinoplasty, atau sering disebut nose job, merupakan prosedur operasi plastik yang dilakukan untuk memperbaiki atau mengubah bentuk hidung. Prosedur ini bisa dilakukan untuk alasan estetika, seperti memperbaiki bentuk hidung yang tidak proporsional, atau alasan medis, seperti memperbaiki masalah pernapasan akibat struktur hidung yang tidak normal.

 

Rhinoplasty menjadi salah satu prosedur bedah plastik yang cukup populer karena banyak orang menginginkan hidung yang lebih proporsional dengan wajah mereka. Selain itu, hasil dari rhinoplasty biasanya permanen, sehingga banyak orang yang tertarik untuk menjalani prosedur ini.

 

Baca juga: PRP Facial Treatment: Manfaat, Cara Kerja, dan Efek Samping

 

Jenis-Jenis Rhinoplasty

 

Ada beberapa jenis rhinoplasty yang bisa kamu pilih, tergantung dari kebutuhan dan keinginanmu. Berikut ini adalah beberapa jenis rhinoplasty yang umum dilakukan:

 

1. Rhinoplasty Terbuka (Open Rhinoplasty)

 

Prosedur ini melibatkan pembuatan sayatan kecil di columella (jaringan antara lubang hidung) untuk memberikan akses lebih besar pada struktur hidung. Rhinoplasty terbuka biasanya dilakukan untuk kasus yang lebih kompleks, karena memungkinkan ahli bedah untuk melihat dan memanipulasi struktur hidung dengan lebih jelas.

 

2.Rhinoplasty Tertutup (Closed Rhinoplasty)

 

Pada prosedur ini, semua sayatan dibuat di dalam lubang hidung, sehingga tidak ada bekas luka yang terlihat dari luar. Rhinoplasty tertutup biasanya dilakukan untuk perubahan minor pada hidung dan memiliki waktu pemulihan yang lebih cepat dibandingkan dengan rhinoplasty terbuka.

 

3. Rhinoplasty dengan Tulang Rawan 

 

Pada prosedur ini, ahli bedah menggunakan tulang rawan dari bagian tubuh lain, seperti telinga atau tulang rusuk, untuk memperbaiki atau membentuk ulang hidung. Rhinoplasty dengan tulang rawan sering digunakan untuk memperkuat atau menambah struktur hidung yang lemah atau rusak. Ini adalah pilihan yang baik bagi mereka yang membutuhkan tambahan struktur pada hidung mereka.

 

4. Rhinoplasty dengan Implan 

 

Implan digunakan untuk menambah volume atau memperbaiki bentuk hidung. Implan yang biasa digunakan terbuat dari silikon atau bahan lain yang kompatibel dengan tubuh manusia. Prosedur ini sering dipilih oleh mereka yang ingin meningkatkan profil hidung atau memperbaiki ketidakseimbangan struktural. Rhinoplasty dengan implan dapat memberikan hasil yang signifikan dan tahan lama.

 

Baca juga: Mengenal Blepharoplasty: Prosedur Estetika untuk Mengatasi Kelopak Mata Kendur

 

Persiapan sebelum Operasi Rhinoplasty

 

Sebelum menjalani rhinoplasty, ada beberapa persiapan yang perlu kamu lakukan untuk memastikan prosedur berjalan lancar dan hasilnya memuaskan. Berikut ini beberapa langkah persiapan yang perlu kamu perhatikan:

 

1. Konsultasi dengan Ahli Bedah

 

Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah konsultasi dengan ahli bedah plastik yang berpengalaman di Nulook. Pada tahap ini, kamu akan berdiskusi mengenai tujuan operasi, ekspektasi hasil, serta mengevaluasi kondisi kesehatanmu secara keseluruhan. Ahli bedah juga akan menjelaskan prosedur yang akan dilakukan, termasuk risiko dan manfaatnya.

 

2. Pemeriksaan Medis

 

Sebelum operasi, kamu mungkin akan diminta untuk menjalani beberapa pemeriksaan medis, seperti tes darah dan pemeriksaan fisik, untuk memastikan bahwa kamu dalam kondisi kesehatan yang baik untuk menjalani operasi.

 

3. Hindari Obat-obatan Tertentu

 

Beberapa minggu sebelum operasi, kamu mungkin akan diminta untuk menghentikan penggunaan obat-obatan tertentu, seperti aspirin atau obat anti-inflamasi, yang bisa meningkatkan risiko perdarahan selama dan setelah operasi.

 

4. Berhenti Merokok

 

Jika kamu merokok, kamu disarankan untuk berhenti beberapa minggu sebelum dan setelah operasi. Merokok bisa mengganggu proses penyembuhan dan meningkatkan risiko komplikasi pasca operasi.

 

5. Hindari Alkohol

 

Kamu juga disarankan untuk tidak minum alkohol beberapa hari sebelum dan sesudah operasi. Alkohol dapat meningkatkan risiko perdarahan dan memperlambat proses penyembuhan.

 

Baca juga: Cara Menghilangkan Kerutan di Kelopak Mata dengan Thermage

 

Prosedur Rhinoplasty

 

Setelah semua persiapan selesai, saatnya menjalani prosedur rhinoplasty. Berikut ini adalah tahapan umum yang biasanya dilakukan selama operasi:

 

1. Anestesi

 

Prosedur dimulai dengan pemberian anestesi oleh dokter bedah untuk memastikan kamu tidak merasakan sakit selama operasi. Anestesi bisa berupa anestesi lokal (membuat area hidung mati rasa) atau anestesi umum (membuat kamu tertidur selama operasi), tergantung dari kompleksitas prosedur dan preferensi ahli bedah.

 

2. Pembuatan Sayatan

 

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sayatan bisa dibuat di dalam lubang hidung (rhinoplasty tertutup) atau di columella (rhinoplasty terbuka). Lokasi sayatan akan ditentukan oleh ahli bedah berdasarkan jenis rhinoplasty yang kamu jalani.

 

3. Perbaikan Struktur Hidung

 

Setelah sayatan dibuat, ahli bedah akan mulai memperbaiki atau mengubah struktur hidung sesuai dengan rencana yang telah disepakati. Ini bisa melibatkan pengangkatan atau penambahan tulang atau kartilago, serta mengatur ulang jaringan hidung untuk mencapai bentuk yang diinginkan.

 

4. Penutupan Sayatan

 

Setelah perbaikan selesai, sayatan akan ditutup dengan jahitan. Untuk rhinoplasty tertutup, jahitan biasanya tidak terlihat dari luar. Sedangkan untuk rhinoplasty terbuka, jahitan di columella akan memudar seiring waktu dan menjadi hampir tidak terlihat.

 

5. Pemulihan

 

Setelah operasi selesai, kamu akan dipindahkan ke ruang pemulihan untuk dipantau sampai efek anestesi hilang. Kamu mungkin akan mengalami pembengkakan dan memar di sekitar hidung dan mata selama beberapa minggu setelah operasi. Ahli bedah akan memberikan instruksi mengenai cara merawat hidungmu selama masa pemulihan, termasuk penggunaan obat-obatan dan aktivitas yang harus dihindari.

 

Baca juga: 7 Cara Menghilangkan Scar di Wajah dengan Aman 

 

Efek Samping Rhinoplasty yang Harus Diketahui

 

Rhinoplasty telah menjadi prosedur yang makin populer dan dianggap cukup aman. Namun, seperti halnya operasi lainnya, terdapat beberapa risiko yang perlu dipahami oleh pasien seperti:

 

  • Risiko Anestesi: Meskipun anestesi umumnya aman, risikonya meliputi reaksi alergi, mual, muntah, hingga komplikasi serius seperti gangguan pernapasan atau jantung.
  • Infeksi: Infeksi bisa terjadi pasca operasi, namun dapat dicegah dengan menjaga kebersihan dan mengikuti arahan dokter. Gejalanya meliputi demam, nyeri berlebihan, kemerahan, atau cairan dari area operasi.
  • Pendarahan: Pendarahan ringan umumnya bisa diatasi, namun pendarahan serius memerlukan perawatan tambahan. Ikuti petunjuk dokter untuk mengelola risiko ini.
  • Penyembuhan Luka Tidak Sempurna: Bekas luka atau bentuk hidung yang tidak sesuai bisa terjadi jika penyembuhan tidak optimal. Perawatan yang baik dan kondisi kesehatan pasien berperan dalam penyembuhan.
  • Kesulitan Bernapas: Pembengkakan atau perubahan struktur hidung bisa menyebabkan kesulitan bernapas sementara. Jika berlanjut, penanganan lebih lanjut mungkin diperlukan.
  • Perubahan Sensasi Kulit: Mati rasa atau kesemutan di area ujung hidung mungkin terjadi, biasanya sementara, namun dalam beberapa kasus bisa menjadi permanen.

 

Cara Mempercepat Penyembuhan setelah Operasi Hidung

 

Setelah menjalani operasi rhinoplasty, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mempercepat proses penyembuhan. Salah satunya adalah dengan menggunakan kompres dingin, tetapi pastikan kompres tidak langsung mengenai hidung. Sebaiknya, kompres ditempatkan di pipi atau bawah mata untuk mengurangi bengkak tanpa memberikan tekanan pada area hidung yang baru saja dioperasi.

 

Selain itu, sangat penting untuk melindungi wajah dari benturan. Hal ini termasuk menghindari penggunaan kacamata yang memberikan tekanan pada tulang hidung. Jika memungkinkan, gunakan lensa kontak atau cari cara lain untuk mencegah kacamata bersandar pada hidung sampai benar-benar pulih. Kamu juga harus menjaga posisi kepala tetap tinggi, terutama saat tidur. Mengangkat kepala dengan bantal tambahan bisa membantu mengurangi bengkak dan mempercepat pemulihan.

 

Selama masa pemulihan, kamu perlu membatasi paparan sinar matahari langsung karena dapat memperburuk pembengkakan dan menyebabkan perubahan warna pada kulit. Selain itu, jangan meniup hidung atau mengangkat benda berat karena hal ini bisa memberikan tekanan tambahan pada hidung. Jika kamu merasa nyeri, minumlah obat pereda nyeri sesuai petunjuk dokter untuk menjaga kenyamanan selama masa penyembuhan.

 

Jika kamu mendambakan hidung yang lebih proporsional dan fungsional, rhinoplasty bisa menjadi jawabannya. Berbagai jenis rhinoplasty (operasi hidung) tersedia, masing-masing dirancang untuk memenuhi kebutuhan kamu. Penting untuk mempersiapkan diri dengan baik sebelum operasi untuk memastikan kelancaran prosedur dan hasil yang memuaskan.

 

Dapatkan hidung impian dan wajah proporsional dengan Operasi Hidung Bali di Nulook. Kami siap membantu meningkatkan kepercayaan diri kamu melalui prosedur rhinoplasty yang dirancang khusus sesuai kebutuhan dan fitur wajah kamu. 

 

Dengan teknologi canggih dan tim ahli berpengalaman, hasil operasi akan terlihat natural dan memuaskan. Wujudkan penampilan impianmu sekarang! Hubungi Nulook dan jadwalkan konsultasi untuk informasi lebih lanjut seputar operasi hidung.

 

Referensi:

logo

Artikel Terkait

Tidak ada artikel terkait

Layanan Terkait & Artikel

Aesthetic Treatment

Facial Treatment

Plastic Surgery

Cell Therapy

Nulook Event