9 Pantangan Setelah Skin Booster yang Wajib Dihindari
Penulis: Nulook ExpertiseSetelah menjalani perawatan skin booster, ada beberapa hal yang perlu kamu hindari agar hasilnya sesuai harapan. Mulai dari paparan sinar matahari hingga aktivitas fisik berat, pantangan-pantangan ini penting untuk dipatuhi agar kulit wajah pulih dengan sempurna.
Yuk, simak apa saja yang sebaiknya tidak kamu lakukan setelah perawatan skin booster agar hasilnya maksimal dan kulitmu tetap terjaga!
Apa itu Skin Booster?
Skin booster adalah sebuah perawatan yang bertujuan untuk membuat kulit tampak lebih cerah dan sehat. Perawatan ini menggunakan suntikan mikro yang berisi soft tissue filler untuk diinjeksikan pada kulit. Skin booster dapat membantu mengatasi berbagai masalah kulit, seperti kulit kering dan kusam, garis halus, dan tanda-tanda penuaan.
Dengan perawatan skin booster, kulit akan mendapatkan hidrasi yang lebih baik, tekstur yang lebih halus, dan tampilan yang lebih segar. Prosedur ini juga merangsang produksi kolagen, yang penting untuk menjaga elastisitas dan kekencangan kulit. Jadi, jika kamu ingin kulit yang tampak lebih muda dan bercahaya, skin booster bisa menjadi pilihan yang tepat.
Pantangan Setelah Skin Booster
Ada beberapa pantangan setelah skin booster yang perlu kamu hindari agar hasilnya optimal dan mengurangi efek samping jangka panjang:
1. Menghindari Paparan Matahari Langsung
Setelah menjalani perawatan skin booster, penting untuk menghindari paparan sinar matahari langsung atau sinar matahari langsung. Paparan sinar matahari dapat menyebabkan efek samping skin booster seperti peradangan, iritasi, atau hiperpigmentasi.
Oleh karena itu, penting untuk melindungi kulit dengan memakai tabir surya, mengenakan topi, dan menghindari berada di bawah sinar matahari terik, terutama pada pukul 10 pagi hingga 4 sore.
2. Hindari Penggunaan Produk Skincare yang Mengandung Bahan Berbahaya
Setelah skin booster, sebaiknya hindari penggunaan produk skincare yang mengandung bahan berbahaya seperti alkohol, parfum, pewarna buatan, dan bahan kimia keras lainnya. Sebaliknya, pilihlah produk skincare yang mengandung bahan-bahan alami dan aman seperti argan oil untuk wajah atau serum dengan kandungan hyaluronic acid.
3. Tidak Menggunakan Make Up Terlalu Tebal
Penggunaan makeup terlalu tebal setelah skin booster dapat menghambat proses regenerasi kulit dan menyumbat pori-pori. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya jerawat atau iritasi pada kulit. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan makeup yang ringan dan mengandung bahan-bahan non-comedogenic yang tidak akan menyumbat pori-pori.
4. Hindari Perawatan Kulit Lain yang Bersifat Agresif
Setelah menjalani perawatan skin booster, sebaiknya hindari perawatan wajah tambahan yang bersifat agresif seperti chemical peeling atau microdermabrasion. Perawatan-perawatan tersebut dapat membuat kulit menjadi lebih sensitif dan berisiko menyebabkan iritasi atau peradangan.
5. Hindari Konsumsi Alkohol
Alkohol bisa memperlambat proses pemulihan dan menyebabkan pembengkakan setelah perawatan. Sebaiknya, hindari alkohol selama beberapa hari. Minuman berkafein dan makanan pedas juga sebaiknya dihindari untuk meminimalkan risiko pembengkakan.
6. Jangan Lakukan Aktivitas Fisik yang Berat
Selama 24 jam setelah perawatan, hindari aktivitas fisik yang berat. Olahraga atau kegiatan yang memicu keringat berlebihan bisa menyebabkan iritasi pada area yang baru saja dirawat, jadi berikan waktu untuk kulitmu beristirahat.
7. Perhatikan Penggunaan Obat-Obatan
Jika kamu mengonsumsi obat anti-inflamasi atau pengencer darah, konsultasikan dengan dokter sebelum menjalani skin booster. Beberapa obat dapat mengganggu proses penyembuhan, jadi pastikan untuk mendapat panduan yang tepat.
8. Tidak Menyentuh atau Menggosok Area Perawatan
Penting juga untuk tidak menyentuh atau menggosok area yang telah mendapatkan perawatan. Hal ini dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada kulit, sehingga memperlambat proses penyembuhan.
Pastikan kamu untuk menjaga kebersihan area perawatan dan menghindari kontak dengan bahan-bahan yang dapat menyebabkan iritasi. Dengan memperhatikan hal-hal di atas, kamu dapat memastikan bahwa perawatan skin booster yang kamu lakukan dapat memberikan hasil yang maksimal dan aman bagi kulit kamu.
9. Hindari Panas atau Suhu Ekstrem
Setelah menjalani perawatan skin booster, penting untuk menghindari paparan panas atau suhu ekstrem. Hal ini termasuk menjauhi sauna, mandi air panas, berjemur, atau aktivitas lain yang menyebabkan peningkatan suhu tubuh secara signifikan. Paparan panas dapat meningkatkan risiko iritasi atau pembengkakan di area suntikan, serta dapat mengganggu hasil perawatan.
Baca juga: Efek Samping Skin Booster dan Perawatan Pasca Treatment yang Tepat
Risiko dan Efek Samping Skin Booster
Skin booster, yang populer untuk meningkatkan hidrasi, elastisitas, dan kelembutan kulit, memiliki beberapa risiko dan efek samping yang perlu diperhatikan oleh pengguna.
- Kemerahan dan Pembengkakan: Efek samping yang paling umum terjadi adalah kemerahan dan pembengkakan ringan di area suntikan. Biasanya efek ini akan hilang dalam beberapa jam atau beberapa hari.
- Memar: Memar dapat muncul akibat proses penyuntikan, terutama pada area kulit yang sensitif atau tipis. Meski bersifat sementara, beberapa orang mungkin mengalaminya selama beberapa hari.
- Infeksi: Seperti halnya prosedur suntik lainnya, terdapat risiko infeksi jika prosedur tidak dilakukan dengan steril atau ada kontaminasi pada area suntikan.
Tahapan Prosedur Skin Booster
Sebelum melakukan prosedur skin booster, biasanya dokter akan melakukan wawancara medis (anamnesis) dan pemeriksaan fisik untuk memahami kondisi kesehatan dan kulitmu secara menyeluruh. Setelah itu, kamu bisa berdiskusi dengan dokter mengenai jenis bahan aktif yang cocok untuk digunakan dalam skin booster sesuai kebutuhan kulitmu.
Beberapa bahan aktif yang sering digunakan dalam skin booster meliputi:
- Hyaluronic Acid (Asam Hialuronat): Senyawa ini menjaga kelembapan kulit dengan menahan air dalam jaringan, merangsang pembentukan kolagen untuk mengencangkan kulit, serta mendorong regenerasi sel kulit.
- DNA Ikan Salmon: DNA salmon memiliki struktur mirip dengan DNA manusia, sehingga dipercaya mampu memperbaiki berbagai masalah kulit, meningkatkan elastisitas, dan merangsang produksi kolagen.
- Peptide: Asam amino ini berperan dalam merangsang produksi kolagen, yang membantu memperbaiki tekstur dan kekencangan kulit.
Setelah memilih bahan aktif yang tepat, dokter akan mengoleskan krim khusus di area yang akan disuntik untuk mengurangi rasa nyeri. Bahan aktif tersebut kemudian disuntikkan ke dalam lapisan sub-dermis secara perlahan, dengan durasi prosedur sekitar 30 menit.
Baca juga: 7 Efek Samping Botox Rahang Yang Perlu Diketahui
Panduan Perawatan Kulit Setelah Skin Booster
Setelah menjalani skin booster treatment, perawatan pasca treatment yang tepat sangatlah penting untuk menjaga hasil yang optimal dan mencegah terjadinya komplikasi.
1. Rutin Membersihkan Wajah
Setelah menjalani skin booster treatment, penting untuk rutin melakukan perawatan wajah agar kotoran dan bakteri tidak menumpuk di kulit. Gunakan pembersih wajah yang lembut dan sesuaikan dengan jenis kulit kamu. Hindari penggunaan pembersih wajah yang mengandung alkohol atau pewangi buatan yang dapat menyebabkan iritasi.
2. Rutin Menggunakan Tabir Surya
Setelah menjalani perawatan skin booster, penggunaan tabir surya menjadi sangat penting. Tabir surya membantu melindungi kulit dari efek buruk sinar matahari dan mencegah hiperpigmentasi. Pilihlah tabir surya dengan SPF minimal 30 dan aplikasikan secara rutin setiap 2-3 jam sekali, terutama saat beraktivitas di luar ruangan.
3. Konsultasi dengan Dokter Kulit Secara Berkala
Terakhir, jangan lupakan untuk rutin berkonsultasi dengan dokter kulit setelah menjalani skin booster treatment. Dokter dapat memberikan evaluasi terhadap kondisi kulit kamu dan memberikan saran perawatan yang sesuai. Jika kamu mengalami efek samping skin booster seperti iritasi atau alergi, segera konsultasikan dengan dokter.
4. Mengompres Kulit dengan Es Batu
Setelah melakukan perawatan skin booster, ada kemungkinan terjadi pembengkakan atau kemerahan di area yang telah dirawat.
Untuk mengatasi kondisi ini, kamu bisa mengompres bagian yang mengalami pembengkakan atau kemerahan dengan es batu yang dibalut dengan handuk sebagai upaya mengurangi pembengkakan dan meredakan kemerahan tersebut.
Kompres es ini dapat membantu mempercepat proses penyembuhan dan membuat kulit terasa lebih nyaman.
5. Mengonsumsi Obat Pereda Nyeri
Apabila kamu merasakan ketidaknyamanan atau nyeri setelah tindakan, maka kamu dapat mengonsumsi obat pereda nyeri yang telah direkomendasikan oleh dokter. Pastikan kamu untuk mengikuti instruksi dokter dan tidak melebihi dosis yang dianjurkan. Obat pereda nyeri ini akan membantu mengurangi rasa sakit dan membuat kamu merasa lebih nyaman selama proses pemulihan.
Baca juga: 7 Efek Samping Botox Rahang Yang Perlu Diketahui
Konsultasikan Masalah Kulit Kamu bersama NuLook
Demikianlah informasi tentang pantangan setelah skin booster dan panduan perawatan pasca treatment skin booster. Apabila kamu masih membutuh informasi lebih lanjut atau mengalami reaksi yang tidak biasa setelah menjalani skin booster treatment, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan Nulook.
Sebagai the first beauty Korean Clinic di Bali, NuLook menawarkan tren kecantikan terbaru dari Korea dengan dukungan dokter-dokter berpengalaman yang memiliki sertifikasi atau latar belakang pendidikan dari Korea.
Para dokter di Nulook telah menjalani pelatihan intensif selama enam bulan di Korea dan rutin mendapatkan pembaruan tren langsung dari mentor atau trainer dokter Korea yang berkunjung ke Indonesia setiap bulan.
Jadi, tunggu apalagi? Kunjungi Nulook sekarang juga dan mencoba perawatan Skin Booster Bali maupun perawatan kecantikan lainnya.
Referensi:
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/326385
- https://apulparikh.co.uk/skin-boosters/aftercare-guide-for-skin-boosters/
- https://drkara.co.uk/how-to-prepare-for-your-treatment-skin-boosters/