9 Efek Samping Botox Rahang, Apa Yang Perlu Diketahui?
Penulis: Nulook ExpertiseBotox rahang makin populer sebagai prosedur estetika yang tidak hanya memberikan efek kosmetik, tetapi juga mengatasi masalah kesehatan seperti nyeri rahang. Prosedur ini melibatkan penyuntikan bakteri Clostridium Botulinumke dalam otot masseter, yang terletak di rahang bawah, untuk melemahkan otot-otot tersebut. Meskipun dianggap sebagai prosedur yang aman dan efektif, botox rahang tidak terlepas dari potensi efek samping.
Dalam artikel ini, Nulook akan membahas berbagai efek samping botox rahang yang mungkin terjadi setelah prosedurnya, serta memberikan tips perawatan yang dapat membantu meminimalkan risiko komplikasi. Tanpa panjang lebar lagi, simak selengkapnya artikel di bawah ini!
Efek Samping Botox Rahang
Meskipun botox rahang merupakan prosedur yang relatif aman, seperti halnya perawatan medis lainnya, ada beberapa efek samping yang mungkin dialami oleh pasien. Berikut beberapa efek samping yang perlu kamu ketahui:
1. Nyeri atau Pembengkakan di Area Suntikan
Setelah penyuntikan botox, sangat umum bagi pasien untuk merasakan sedikit nyeri atau ketidaknyamanan di sekitar area suntikan. Rasa sakit ini biasanya ringan dan dapat hilang dalam beberapa hari. Namun, dalam beberapa kasus, nyeri ini dapat bertahan lebih lama.
2. Memar
Memar di area suntikan merupakan efek samping yang cukup sering terjadi. Ini disebabkan oleh jarum yang digunakan untuk menyuntikkan otox yang mungkin merusak pembuluh darah kecil di bawah kulit. Memar ini biasanya tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari hingga seminggu.
3. Sakit Kepala
Sakit kepala adalah salah satu efek samping yang sering dilaporkan setelah prosedur botox, termasuk botox rahang. Sakit kepala ini umumnya bersifat sementara dan dapat berlangsung beberapa jam hingga beberapa hari setelah prosedur. Toksin botulinum yang disuntikkan dapat memicu reaksi tubuh yang menyebabkan sakit kepala, terutama pada individu yang lebih rentan terhadap migrain atau sakit kepala tegang.
Baca juga: Mengenal Manfaat Botox Ketiak: Prosedur, dan Efek Sampingnya
4. Gejala Seperti Flu
Beberapa pasien akan mengalami gejala mirip flu setelah menerima suntikan botox rahang. Gejala ini dapat berupa demam ringan, kelelahan, atau sakit pada tubuh. Efek samping ini biasanya berlangsung singkat dan akan hilang dengan sendirinya. Penting untuk diingat bahwa gejala seperti flu ini bukanlah tanda infeksi, melainkan respons tubuh terhadap botox.
5. Senyum Asimetris atau Mencong
Salah satu efek samping yang lebih jarang namun dapat terjadi adalah senyum asimetris atau mencong. Hal ini terjadi ketika botox menyebar ke otot-otot di sekitar rahang yang tidak dimaksudkan untuk menerima suntikan. Akibatnya, otot-otot tersebut mungkin melemah dan menyebabkan perubahan sementara pada cara kamu tersenyum atau berekspresi.
6. Menurunnya Kekuatan Mengunyah
Karena botox bekerja dengan melemahkan otot masseter, beberapa pasien akan merasakan penurunan kekuatan mengunyah, terutama saat makan-makanan keras atau kenyal. Efek ini hanya bersifat sementara dan akan berangsur-angsur menghilang seiring dengan kembalinya fungsi otot secara bertahap.
7. Produksi Air Liur Berlebih atau Drooling
Dalam beberapa kasus, pasien mungkin mengalami drooling atau produksi air liur berlebih setelah mendapatkan suntikan botox di rahang. Hal ini dapat terjadi jika botox memengaruhi otot-otot yang mengontrol gerakan bibir atau mulut. Seperti efek samping lainnya, kondisi ini biasanya bersifat sementara dan akan membaik seiring waktu.
8. Kesulitan dalam Menggerakkan Otot Wajah
Setelah suntik botox di rahang, beberapa pasien mungkin mengalami kesulitan menggerakkan otot wajah tertentu. Hal ini terjadi karena botox bekerja dengan melemahkan otot-otot di area suntikan, sehingga memengaruhi kemampuan untuk berekspresi, seperti tersenyum atau mengerutkan kening.
Meskipun efek ini hanya sementara, penting untuk memberi waktu bagi otot wajah untuk pulih dan kembali berfungsi normal. Dalam beberapa kasus, perlu beberapa minggu sebelum otot-otot wajah kembali sepenuhnya.
9. Hilangnya Garis Halus dan Kerutan di Area yang Tidak Diinginkan
Salah satu manfaat suntik botox adalah menghilangkan garis halus dan kerutan di area yang ditargetkan. Namun, jika botox menyebar ke area otot yang tidak diinginkan, hal ini bisa menyebabkan hilangnya garis halus dan kerutan di tempat yang tidak diharapkan, seperti di sekitar mulut atau dahi. Walaupun efek ini sering kali tidak berbahaya, beberapa pasien mungkin merasa terganggu dengan perubahan penampilan ini, meskipun bersifat sementara.
Baca juga: PRP Facial Treatment: Manfaat, Cara Kerja, dan Efek Samping
Tips Perawatan Setelah Botox Rahang
Setelah menjalani prosedur botox rahang, penting untuk mengikuti beberapa langkah perawatan guna meminimalkan risiko efek samping dan memastikan hasil yang optimal. Berikut beberapa tips perawatan yang bisa kamu lakukan:
1. Hindari Menyentuh atau Memijat Area Suntikan
Setelah mendapatkan suntikan botox, sangat penting untuk tidak menyentuh atau memijat area suntikan. Memijat area tersebut dapat menyebabkan botox menyebar ke otot-otot yang tidak diinginkan, yang dapat meningkatkan risiko efek samping seperti senyum asimetris atau drooling. Biarkan botox bekerja secara alami di tempat yang disuntikkan.
2. Hindari Aktivitas Fisik Berat
Sebaiknya hindari aktivitas fisik berat atau olahraga intens selama 24 jam setelah prosedur. Aktivitas fisik yang berat dapat meningkatkan risiko memar dan pembengkakan di area suntikan. Selain itu, olahraga yang terlalu keras dapat meningkatkan risiko penyebaran botox ke area yang tidak diinginkan.
3. Kompres Dingin untuk Mengurangi Pembengkakan
Jika terjadi pembengkakan atau nyeri di area suntikan, kamu bisa menggunakan kompres dingin untuk meredakannya. Pastikan untuk membungkus es dengan kain bersih sebelum mengaplikasikannya ke kulit agar tidak terjadi iritasi atau luka dingin. Kompres dingin bisa membantu mengurangi pembengkakan dan mempercepat proses penyembuhan.
4. Konsumsi Obat Pereda Nyeri Jika Diperlukan
Jika kamu merasa nyeri atau tidak nyaman setelah prosedur, kamu dapat mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti paracetamol. Namun, hindari penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen, karena dapat meningkatkan risiko memar.
5. Ikuti Instruksi Dokter
Setiap dokter mungkin memiliki instruksi perawatan yang spesifik sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien. Pastikan untuk mengikuti semua instruksi yang diberikan oleh dokter untuk memaksimalkan hasil dan mengurangi risiko komplikasi.
Baca juga: Treatment untuk Mengecilkan Pori-Pori dengan Fraxis Laser
Itulah dia berbagai efek samping botox rahang. Seperti prosedur medis lainnya, botox rahang tidak terlepas dari risiko efek samping. Memahami potensi efek samping ini dan mengikuti tips perawatan yang tepat dapat membantu kamu mendapatkan hasil yang memuaskan dan meminimalkan risiko komplikasi.
Jika kamu tertarik untuk mencoba botox atau prosedur kecantikan lainnya, Nulook siap membantu. Didukung oleh tim ahli dan dokter bersertifikasi langsung dari Korea Selatan yang berpengalaman, serta dilengkapi dengan peralatan canggih, Nulook berkomitmen untuk merancang prosedur yang sesuai untuk menyempurnakan penampilan wajahmu secara keseluruhan dan meningkatkan rasa percaya diri dengan perawatan Toksin Botulinum Bali.
Segera hubungi Nulook hari ini untuk konsultasi dan biarkan kami mewujudkan impian kecantikan kamu menjadi nyata. Dengan prosedur yang aman dan hasil yang memuaskan, Nulook adalah pilihan tepat untuk transformasi wajah yang kamu impikan!
Referensi:
- https://www.verywellhealth.com/masseter-botox-7371621
- https://www.healthline.com/health/masseter-botox