Memahami Laser Resurfacing: Manfaat, Risiko, dan Kesesuaian untuk Perawatan Kulit
Penulis: Nulook ExpertiseLaser resurfacing adalah satu metode perawatan kulit wajah menyeluruh yang dapat membantu kamu untuk melawan dan mengatasi tanda-tanda penuaan dan noda bekas jerawat. Tertarik ingin mencoba metode ini? Temukan penjelasan lengkap tentang laser resurfacing di artikel berikut ini!
Apa Itu Laser Resurfacing?
Laser resurfacing adalah prosedur perawatan kulit yang menggunakan sinar laser untuk mengatasi berbagai masalah kulit, seperti tanda-tanda penuaan, noda, bekas jerawat, dan tekstur kulit yang tidak merata. Prosedur ini dapat dilakukan oleh dokter spesialis kulit atau ahli bedah plastik yang terlatih dalam menggunakan teknologi laser.
Terdapat beberapa jenis laser skin resurfacing yang tersedia, termasuk ablative dan non-ablative. Laser ablative menghilangkan lapisan kulit secara bertahap, sementara laser non-ablative merangsang pertumbuhan kolagen tanpa merusak lapisan luar kulit. Pemilihan jenis laser tergantung pada kondisi kulit pasien dan hasil yang diinginkan.
Selama prosedur laser resurfacing, sinar laser akan menembus lapisan kulit untuk merangsang pertumbuhan kolagen dan menghilangkan lapisan kulit yang rusak. Hal ini akan menyebabkan kulit baru tumbuh dengan tekstur yang lebih halus dan bebas noda.
Baca Juga: 9 Cara Membersihkan Muka dengan Benar agar Wajah Bersih
Manfaat Laser Resurfacing untuk Kulit Kamu
Laser resurfacing dapat memberikan berbagai manfaat untuk kulit Beauties, termasuk:
1. Mengurangi Tanda-Tanda Penuaan
Perawatan laser wajah ini dapat membantu mengurangi garis halus, keriput, dan kulit kendur yang seringkali muncul akibat penuaan. Dengan merangsang produksi kolagen, laser resurfacing dapat membuat kulit terlihat lebih kencang dan muda.
2. Menghilangkan Noda dan Bekas Jerawat
Sinar laser dapat menghilangkan noda pigmentasi dan bekas jerawat yang membandel. Hal ini akan membuat kulit terlihat lebih cerah dan merata.
3. Meratakan Tekstur Kulit dan Poripori
Laser resurfacing dapat membantu meratakan tekstur kulit yang kasar dan memperkecil pori-pori yang membesar. Hasilnya adalah kulit yang terlihat lebih halus dan sehat.
4. Mengencangkan Kulit Wajah
Laser resurfacing juga dapat membantu membuat kulit kamu halus dan kencang. Dengan merangsang pertumbuhan serat kolagen baru, kulit akan tampak lebih kencang dan elastis. Ini cocok untuk kamu yang merasa kulitnya mulai kendur dan ingin kembali mendapatkan tampilan yang lebih muda dan segar tanpa operasi.
5. Mengurangi Tanda-tanda Kerusakan akibat Paparan Sinar Matahari
Paparan sinar UV dalam jangka panjang dapat menyebabkan kulit mengalami berbagai masalah, seperti bintik matahari, kerutan, dan perubahan tekstur. Perawatan wajah ini dapat membantu mengatasi tanda-tanda kerusakan akibat sinar matahari dengan cara mengangkat lapisan kulit yang rusak dan menggantinya dengan sel kulit yang lebih baru dan sehat.
Baca Juga: 3 Macam-Macam Jerawat dan Cara Mengatasinya dengan Ampuh
Risiko Efek Samping Laser Resurfacing
Seperti halnya prosedur medis lainnya, laser resurfacing juga memiliki potensi efek samping yang perlu kamu ketahui sebelum memutuskan untuk menjalani perawatan ini. Berikut beberapa risiko efek samping yang mungkin terjadi setelah melakukan laser resurfacing.
1. Kemerahan dan Pembengkakan
Kemerahan dan pembengkakan adalah efek samping yang paling umum setelah menjalani laser resurfacing. Kemerahan bisa berlangsung selama beberapa minggu hingga bulan, tergantung pada seberapa dalam dan jenis laser yang digunakan.
Pembengkakan biasanya akan berkurang dalam beberapa hari pertama, tetapi dapat bertahan lebih lama pada beberapa individu. Untuk mengurangi pembengkakan, dokter biasanya menyarankan penggunaan kompres dingin dan tidur dengan posisi kepala lebih tinggi.
2. Perubahan Pigmentasi
Laser resurfacing dapat menyebabkan perubahan warna kulit, baik berupa hiperpigmentasi (kulit menjadi lebih gelap) atau hipopigmentasi (kulit menjadi lebih terang). Hiperpigmentasi biasanya terjadi pada individu dengan warna kulit yang lebih gelap dan bisa dipicu oleh paparan sinar matahari setelah perawatan.
Sebaliknya, hipopigmentasi menyebabkan bagian kulit yang dirawat menjadi lebih terang daripada kulit di sekitarnya. Untuk mengurangi risiko ini, penting untuk menghindari paparan sinar matahari secara langsung dan menggunakan tabir surya setelah prosedur.
3. Infeksi
Meski jarang, infeksi bisa terjadi setelah laser resurfacing, terutama jika perawatan pascaoperasi tidak dilakukan dengan baik serta peralatan yang digunakan terkontaminasi kotoran dan bakteri . Luka yang terbentuk setelah laser resurfacing membutuhkan perawatan yang teliti agar terhindar dari infeksi. Jika kulit mulai menunjukkan tanda-tanda infeksi seperti pembengkakan yang makin parah, nanah, atau rasa sakit yang tak kunjung hilang, segera konsultasikan dengan dokter.
4. Bekas Luka (Jaringan Parut)
Meskipun jarang terjadi, ada risiko terbentuknya bekas luka (jaringan parut) setelah melakukan laser resurfacing, terutama jika kamu memiliki riwayat keloid atau bekas luka hipertrofik. Bekas luka ini bisa terjadi apabila kulit tidak dirawat dengan benar atau jika tubuh memiliki kecenderungan untuk membentuk jaringan parut berlebih.
5. Milia (Benjolan Putih Kecil)
Milia adalah benjolan kecil berwarna putih yang kadang muncul di permukaan kulit setelah laser resurfacing, terutama jika krim penyembuh tidak dibersihkan dengan benar. Milia biasanya tidak berbahaya dan dapat dihilangkan dengan mudah oleh dokter.
Jenis-jenis Perawatan Laser Resurfacing
Secara umum, ada dua jenis prosedur laser resurfacing yang dapat Beauties lakukan; ablatif dan non-ablatif. Berikut adalah penjelasan masing-masing jenisnya:
1. Laser Ablatif
Laser ablatif adalah teknik perawatan kulit yang bekerja dengan cara menguapkan lapisan terluar kulit (epidermis) dan memanaskan lapisan di bawahnya (dermis). Proses ini memicu tubuh untuk memproduksi kolagen baru, sebuah protein penting yang memberikan struktur dan elastisitas pada kulit. Hasilnya, kulit akan tampak lebih kencang, halus, dan terlihat lebih muda.
Beberapa jenis laser ablatif yang umum digunakan antara lain laser karbon dioksida (CO2), laser kombinasi, dan laser erbium. Laser CO2 biasanya digunakan untuk mengatasi masalah kulit yang lebih serius seperti kutil, bekas luka, dan kerusakan kulit yang dalam. Sementara itu, laser erbium lebih sering digunakan untuk menangani masalah estetika seperti garis halus, kerutan, dan ketidakrataan tekstur kulit. Pilihan jenis laser akan disesuaikan dengan kondisi kulit dan tujuan perawatan yang ingin dicapai.
2. Laser Non-Ablatif
Laser non-ablatif merupakan salah satu teknik resurfacing kulit yang bekerja dengan cara merangsang produksi kolagen pada lapisan kulit dalam tanpa merusak lapisan epidermis atau lapisan kulit terluar.
Dengan demikian, prosedur ini mampu mengencangkan kulit, mengurangi kerutan halus, serta memperbaiki tekstur kulit. Jenis laser ini seringkali dipilih untuk mengatasi berbagai masalah kulit seperti rosacea dan jerawat.
Baca Juga: 7 Manfaat Kolagen untuk Kulit dan Cara Meningkatkannya
Siapa yang Membutuhkan Laser Resurfacing?
Laser resurfacing adalah prosedur yang efektif untuk mengatasi berbagai masalah kulit, seperti bekas jerawat, noda hitam, kerutan, dan tekstur kulit yang tidak rata. Meski demikian, tidak semua orang cocok untuk menjalani prosedur ini. Kondisi kulit seperti jerawat aktif, penggunaan obat isotretinoin dalam waktu dekat, pigmen kulit yang sangat gelap, gangguan autoimun, kerutan dalam, dan kulit yang kendur umumnya menjadi kontra indikasi.
Sebaliknya, laser resurfacing sangat direkomendasikan untuk mengatasi bekas jerawat, warna kulit tidak merata, luka atau tanda lahir, bercak penuaan, perubahan warna akibat sinar matahari, garis halus, dan pembesaran kelenjar minyak. Sebelum memutuskan untuk menjalani prosedur ini, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter kulit yang berpengalaman untuk mendapatkan evaluasi menyeluruh dan rekomendasi yang tepat.
Konsultasikan kesehatan kulit dan wajah kamu bersama NuLook. Sebagai Korean Beauty Clinic pertama di Bali, NuLook menawarkan berbagai jenis perawatan seperti Fractional Laser Bali yang merupakan perawatan menyeluruh kulit wajah kamu. Segera jadwalkan konsultasi di Nulook dan temukan solusi terbaik untuk kulit dan wajah kamu!
Itulah dia penjelasan tentang metode laser resurfacing. Laser resurfacing dapat memberikan manfaat yang signifikan untuk kulit kamu, namun juga memiliki risiko tertentu yang harus kamu pahami. Oleh karena itu penting bagi kamu untuk berkonsultasi dengan dokter ahli terlebih dahulu sebelum memilih melakukannya.
Dengan memahami segala hal tentang laser resurfacing, kamu dapat membuat keputusan yang tepat untuk perawatan kulitmu. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan NuLook untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang apakah laser resurfacing sesuai untuk masalah kulit kamu.